Return to site

PT Equityworld | Ada Kabar Baik dari China, Bursa Saham Asia Semringah

PT Equityworld | Ada Kabar Baik dari China, Bursa Saham Asia Semringah

PT Equityworld | Ada Kabar Baik dari China, Bursa Saham Asia Semringah

PT Equityworld | Bursa saham Asia membukukan penguatan pada perdagangan Selasa (14/3/2020) setelah rilis data neraca perdagangan China yang lebih baik dari perkiraan di tengah tekanan berat ekonomi global akibat pandemi virus corona (Covid-19).

Data perdagangan mencatat, bursa regional Asia sudah berada di wilayah positif sebelum hasil ini diumumkan. Bursa saham Tokyo, yang tercermin dari indeks Topixx naik 1,9%, indeks Shanghai juga naik 0,7% dan bursa saham Hong Kong yakni indeks Hang Seng naik 0,6% dalam perdagangan pagi.

Pada pukul 12.48 WIB, Nikkei 225 yang juga menjadi acuan di bursa Tokyo selain Topixx menguat hingga 3,37%, Hang Seng naik 0,94%, Shanghai naik 1,05%, dan Straits Times di Singapura menguat 2,93%.

China sebagian besar telah mampu mengendalikan penyebaran pandemi corona di wilayah perbatasan sejak wabah Covid-19 pertama kali muncul di kota Wuhan, akhir tahun lalu.

Meski demikian, China harus di bayar mahal dengan 'mengorbankan' sebagian besar roda perekonomian dan membatasi segala bentuk aktivitas puluhan juta orang di pusat penyebaran tersebut.

Rilis data ekonomi yang lebih baik dari perkiraan disebabkan oleh sebagian wilayah yang kini kembali beraktivitas dan pembatasan wilayah atau lockdown mulai dilonggarkan di pusat industri Wuhan.

Berdasarkan data neraca China, nilai ekspor China turun 6,6% dan impor turun 0,9% pada bulan Maret secara tahunan (year on year/YoY). Menurut angka pabean atau Bea Cukai China, angka ini turun tapi tak sampai 10% atau lebih yang diperkirakan oleh survei ekonom Bloomberg.

Akan tetapi Julian Evans dari Capital Economics, mengutip AFP, memperingatkan kabar ini belum berakhir, karena "yang terburuk masih akan datang" dalam hal ekspor China.

Investor juga akan menunggu rilis angka PDB triwulanan pada Jumat pekan ini di mana para ekonom memperkirakan angka PDB ini berpotensi terkontraksi 6,2%.

Sementara bursa saham Australia naik 1% meskipun rilis data tingkat pengangguran Australia naik dua kali lipat menjadi 10% pada kuartal kedua. Survei National Australia Bank (NAB) juga menunjukkan kepercayaan bisnis berada pada titik rendah.

Kurs dolar Australia pun menguat dari posisi terendah dalam 18 tahun terakhir pada bulan lalu seiring dengan perlambatan infeksi virus corona dan tanda-tanda kembalinya aktivitas industri di China, kata Kepala Strategi Pasar AxiCorp Stephen Innes.

"Kombinasi antara pembatasan aktivitas dan sistem perawatan kesehatan yang berkualitas [mampu] menempatkan Australia menjadi [negara] peringkat terbaik dalam hal penanganan wabah virus corona ini," tambah Stephen Innes, dikutip AFP.