PT Equityworld | Bursa Saham Asia Dibuka Naik
PT Equityworld | Indeks bursa saham di kawasan Asia, Senin (6/4/2020) dibuka naik. Meski jadwal petemuan negara-negara produsen minyak diundur, tapi ada harapan pertemuan tersebut bisa direalisasikan. Katalis lain yang menjadi penguat indeks adalah segera terjadinya antiklimas dari kasus virus corona (Covid-19) di Amerika Serikat dan Eropa. Kasus kematian di Italia dalam dua hari ini dikabarkan telah menurun. Indeks Kospi Korea Selatan melonjak 1,02% pada awal perdagangan, sementara indeks Kosdaq naik 1,25%. Di Jepang, Nikkei 225 sebagian besar datar sedangkan indeks Topix naik 0,1%. Namun, Nikkei 225 terus menguat dan hingga berita ini diturunkan pukul 08.30 WIB, Nikkei 225 telah naik 2,6% ke level 18.285. Sementara itu, saham di Australia S&P dibuka naik 0,65% dan terus menguat hingga 2,3% ke level 5.185. Para analis mengingatkan bahwa pasar saham masih dilliputi ketidakpastian sehingga volatilitasnya sangat tinggi. Fokus investor pada hari ini kemungkinan pada harga minyak. Pertemuan OPEC+ yang dijadwalkan, Senin (6/4/2020) kemungkinan akan ditunda karena ketegangan antara Arab Saudi dan Rusia meningkat menjelang pertemuan.”Kemungkinan akan berlangsung Kamis,” kata sebuah sumber. Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan bahwa ia telah berbicara dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dan Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman dan mereka sepakat untuk mengurangi pasokan hingga 10-15 juta barel per hari dari total pasokan global sekitar 100 juta barel per hari.
Sementara itu, pasar saham berjangka Amerika Serikat, ESc1 melonjak lebih dari 1,5% pada awal perdagangan Asia hari Senin, setelah Presiden AS Donald Trump menyatakan harapan negara itu akan melewati krisis virus corona. Meskipun demikian, Gubernur New York Andrew Cuomo memperingatkan bahwa belum jelas apakah krisis di negara bagian telah mencapai puncak. Investor mengambil pelipur lara dari kenyataan bahwa kasus Covid-19 juga tampaknya telah mencapai puncaknya di Eropa, setelah Italia melaporkan jumlah pasien dalam perawatan intensif turun untuk dua hari berturut-turut. "Fokus pasar sekarang akan beralih ke jalur keluar dari penguncian (lockdown) dan sejauh mana tindakan pengendalian dapat dilakukan sehingga tidak terjadi risiko gelombang kedua infeksi," tulis analis National Australia Bank, Tapas Strickland dalam sebuah catatan. "Kunci untuk saham-saham rebound sangat kuat di Tiongkok setelah pemerintah setempat berupaya membuat langkah-langkah pencegahan terjadinya gelombang kedua infeksi di Wuhan, pusat wabah Covid-19,” tambahnya. Ia mencatat, warga Tiongkok sangat tunduk pada pembatasan sosial dan pembatasan isolasi untuk mencegah kebangkitan infeksi. Pandemik itu telah menewaskan lebih dari 64.000 kematian saat, dan semakin meledak di Amerika Serikat dan jumlah kematian meningkat di Spanyol dan Italia, menurut penghitungan Reuters.