PT Equityworld | Musim Laporan Keuangan Selesai, Saatnya Lihat Data Ekonomi
PT Equityworld | Untuk pekan ini, terdapat beberapa peristiwa dan agenda yang dapat memengaruhi pergerakan pasar keuangan domestik dengan kecenderungan akan bergerak flat dibandingkan dengan fluktuasi yang terjadi pada pekan lalu.
Hal tersebut mengingat bahwa kondisi global akan dipengaruhi oleh perkembangan damai dagang serta demonstrasi di beberapa negara dunia. Jika tidak ada eskalasi, berarti kondisi akan segini-gini aja.
Pertama, masih optimisnya pelaku pasar Wall Street terhadap data tenaga kerja sudah mengukirkan rekor tertinggi baru bagi salah satu indeks utama yaitu S&P 500 ke 3.066 pada akhir pekan lalu waktu setempat. Mudah-mudahan, sentimen positif dari pasar keuangan AS tersebut dapat menular ke Benua Asia hari ini, termasuk di Tanah Air.
Kedua, besok (5/11) pergerakan IHSG, obligasi, rupiah, dan emas akan dipengaruhi oleh data pertumbuhan ekonomi dan indeks keyakinan konsumen (IKK). Data Trading Economics menunjukkan konsensus pelaku pasar memiliki ekspektasi pertumbuhan ekonomi domestik kuartal III-2019 akan melambat ke 5,01% dari kuartal sebelumnya 5,05%.
Jika benar demikian, faktor data pertumbuhan ekonomi tersebut besar kemungkinan dapat menumbuhkan kekhawatiran bagi pelaku pasar.
Ketiga, data cadangan devisa valas dan neraca berjalan yang akan berturut-turut diumumkan pada Kamis dan Jumat. Untuk kedua data ini, prediksi dari Trading Economics menunjukkan adanya positivisme pasar karena diprediksi akan lebih baik daripada sebelumnya.
Data cadangan devisa Oktober diprediksi akan membaik tipis menjadi US$ 124,5 miliar dari bulan sebelumnya US$ 124,3 miliar, sedangkan defisit neraca berjalan diprediksi akan menyempit menjadi US$ 5,9 miliar dari sebelumnya US$ 8,44 miliar.
Keempat, data ekonomi China akan menjadi penutup pekan ini, di mana Negeri Tirai Bambu akan mengumumkan neraca perdagangan dan inflasi Oktober secara berturut-turut pada Jumat dan Sabtu.
Survei pasar (US$ 41,2 miliar) dan prediksi internal Trading Economics (US$ 43 miliar versus US$ 39,65 miliar) menunjukkan ekspektasi yang baik terhadap neraca perdagangan China. Jika benar prediksi yang membaik tersebut, tentu akan menjadi tambahan sentimen posisif bagi perdagangan di akhir pekan ini.
Mengapa data dari China sangat berpengaruh untuk dalam negeri? Ya tentunya karena hubungan perdagangan Indonesia dan China sangat tidak terpisahkan, terutama dari sisi potensi perlambatan ekonomi yang dapat menekan angka perdagangan kedua negara, terutama kaitannya dengan hitungan ekspor batu bara Indonesia yang saat ini sedang meningkat karena kondisi China membaik dan hubungan kedua negara sedang mesra-mesranya pula.