Return to site

Equity World | Alert IHSG! Wall Street Ambrol Lagi, Bursa Asia Dibuka Merah

Equity World | Alert IHSG! Wall Street Ambrol Lagi, Bursa Asia Dibuka Merah

Equity World | Bursa Asia-Pasifik dibuka cenderung melemah pada perdagangan Rabu (21/9/2022), menyusul bursa saham Amerika Serikat (AS) yang kembali terkoreksi pada perdagangan Selasa kemarin.

Indeks Nikkei Jepang dibuka melemah 0,83%, Hang Seng Hong Kong ambles 1,18%, Shanghai Composite China terkoreksi 0,36%, Straits Times Singapura turun 0,15%, ASX 200 Australia terpangkas 0,31%, dan KOSPI Korea Selatan terdepresiasi 0,77%.

Bursa Asia-Pasifik yang cenderung terkoreksi terjadi di tengah amblesnya kembali bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street pada perdagangan kemarin, karena investor masih waswas menantikan keputusan kebijakan bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed).

Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup merosot 1,01% ke posisi 30.706,23, S&P 500 ambles 1,13% ke 3.855,93, dan Nasdaq Composite terkoreksi 0,95% menjadi 11.425,05.

Suramnya perdagangan di Wall Street juga terlihat di seluruh sudut pasar di mana dari total 11 sektor di S&P 500, semuanya berakhir di zona merah.

Komite Pasar Terbuka Federal (Federal Open Market Committee/FOMC) saat ini telah memulai pertemuan September atau pada Selasa waktu setempat, di mana para pejabat The Fed diperkirakan akan mengumumkan kenaikan suku bunga 75 basis poin (bp) pada hari Kamis dini hari waktu Indonesia.

Pasar saham AS telah jatuh dalam beberapa pekan terakhir karena komentar dari Ketua The Fed, Jerome Powell dan inflasi periode Agustus yang urung mendingin menyebabkan para trader dan investor bersiap untuk kenaikan suku bunga ke tingkat yang lebih tinggi sampai inflasi dapat dikendalikan.

Sementara itu di pasar obligasi pemerintah AS (US Treasury), imbal hasil (yield) terus melonjak ke level tertinggi baru multi-tahun.

Yield Treasury AS tenor 10 tahun naik menjadi 3,549% pada Selasa kemarin, tertinggi sejak April 2011. Sedangkan yield Treasury tenor 2 tahun, yang terkait erat dengan ekspektasi kebijakan moneter, terdorong ke 3,975%, tertinggi sejak Oktober 2007.

"Pergerakan yang lebih tinggi di Treasury kemungkinan berkontribusi pada gejolak di pasar ekuitas pada Selasa," kata Jack Ablin dari Cresset Capital dilansir CNBC Internasional.

"Investor telah mencerna kenaikan 75 basis poin dengan cukup baik besok, tetapi mungkin ada beberapa kekhawatiran bahwa retorika pada konferensi pers [saat pengumuman suku bunga] masih sangat hawkish," tambah Ablin.

Investor dan trader mengawasi proyeksi The Fed yang keluar dari pertemuan dalam upaya untuk mengukur berapa besar kenaikan suku bunga serta serangkaian implikasi bagi perekonomian yang lebih luas.

Selain The Fed, bank sentral utama dunia lain yang ikut mengumumkan suku bunga acuannya yakni bank sentral Inggris (Bank of England/BoE), bank sentral Swiss (Swiss National Bank/SNB), dan bank sentral Jepang (Bank of Japan/BoJ).