Equity World | Bursa Asia Cerah Bergairah, Kok IHSG Malah Merah?
Equity World | Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan perdana pekan ini, Senin (10/4/2023) dibuka melemah, turun tipis 0,03% menjadi 6.790,96.
Pada pukul 09.03, indeks masih melemah 0,05% ke level 6.789,2. Perdagangan menunjukkan terdapat 199 saham menguat, 158 saham turun sementara 215 lainnya mendatar.
Perdagangan juga mencatatkan sebanyak 803 juta saham terlibat dengan nilai perdagangan baru mencapai Rp 235 miliar.
Para pelaku pasar akan mengawasi beberapa sentimen utama yang mempengaruhi IHSG pekan ini. Fokus utama adalah data inflasi AS yang akan dirilis pada Rabu (12/4/2023). Data ini akan memberikan gambaran bagaimana The Fed akan mengambil langkah kedepannya terkait kenaikan suku bunga.
Sikap investor cenderung wait and see setelah sebelumnya tanda-tanda perekonomian AS merosot semakin terlihat. Kontraksi sektor manufaktur semakin dalam pada Maret dan PMI dilaporkan sebesar 46,3, sudah mengalami kontraksi selama 5 bulan beruntun dan berada di level terendah sejak Mei 2020. Namun, dengan pasar tenaga kerja yang masih kuat dan inflasi yang sulit turun, pasar kembali memprediksi The Fed akan kembali menaikkan suku bunga pada Mei.
Selain itu, sentimen The Fed masih menjadi momok mengerikan bagi pasar finansial Tanah Air. Ketegangan antara suku bunga dan harga saham akan tetap terjadi pekan depan, karena investor terus mencerna indikasi sikap The Fed yang cenderung masih hawkish hingga beberapa bulan ke depan.
Kondisi ekonomi dua raksasa dunia yang juga merupakan partner dagang utama RI, China dan Amerika Serikat, juga akan mempengaruhi pasar pekan ini.
Dari AS, ada rilis data ekonomi penting terkait ekspektasi inflasi konsumen dan pidato pejabat The Fed yang akan memberikan sinyal terkait suku bunga.
Kick offmusim laporan keuangan kuartal I 2023 akan dimulai di AS. Nama-nama besar seperti Delta Airlines, JPMorgan Chase, Citigroup, dan Wells Fargo juga akan mempengaruhi suasana Wall Street pekan ini dalam musim laporan keuangan kuartal I 2023.
Sementara dari China, investor fokus pada data inflasi, indeks harga produsen, dan data neraca perdagangan terkait ekspor-impor.
Dalam negeri, sejumlah data ekonomi penting juga akan dirilis, termasuk data cadev per Maret, indeks keyakinan konsumen, dan penjualan retail. Ekonom memproyeksikan bahwa data cadev akan naik menjadi US$141 miliar, dari bulan sebelumnya US$140,3 miliar