Equity World | China - Taiwan Memanas Buat Harga Emas Hari Ini Melompat Tembus US$1.800
Equity World | Ketegangan antara China dan Taiwan yang kian memanas, menyusul kunjungan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Amerika Serikat (AS) Nancy Pelosi ke Negeri Formosa justru membuat harga emas logam mulia melesat. Dilansir Kitco News (4/8/2022), harga emas berjangka pengiriman Oktober ditutup di level US$1.792 per ounce.
Bahkan harga emas berjangka pengiriman Desember melompat US$33 menembus rekor tertinggi harian di level US$1.812 per ounce. Harga emas naik lebih tinggi seiring meningkatnya permintaan aset safe haven, akibat ketegangan China - Taiwan - AS.
Taiwan menjadi pusat ketegangan antara AS dan China, dua negara dengan ekonomi terbesar di dunia. Pada Kamis, pelaku pasar panik karena China mulai menembakkan beberapa rudal balistik di sekitar Taiwan, sebagai balasan atas kunjungan Pelosi. China juga melakukan manuver politik yang agresif.
"Nada agresif yang keluar dari Beijing sebagai tanggapan atas kunjungan Pelosi ke Taiwan telah mendorong kenaikan permintaan aset safe haven dalam beberapa sesi terakhir, dengan emas dan Obligasi Pemerintah AS naik seiring dolar dan yen Jepang,” ujar Han Tan, kepala analis pasar.di Exinity Group dilansir Kitco News.
Menurut Marc Chandler, kepala strategi pasar di Bannockburn Global Forex, situasi ini akan terus berkembang hingga akhir pekan. “China melanjutkan aksi militernya terhadap Taiwan, sementara Presiden AS Joe Biden menentang RUU Senat yang akan mengakui Taiwan sebagai 'sekutu utama non-NATO' dan meningkatkan perwakilannya di forum internasional," kata Chandler.
Penguatan harga emas ini menjadi reli yang menggembirakan, setelah sebelumnya kuatnya nilai tukar dolar AS telah membenamkan harga logam mulia longsor ke US$1.700 -an per ounce pada Juli 2022. Menurut ahli strategi di TD Securities, secara teknis harga penutupan emas di atas US$1.789 akan menjadi pertanda kuat akan tren meningkatnya harga emas di masa mendatang.