Equity World | Harga emas berjangka menyentuh level tertinggi pada akhir perdagangan Kamis waktu setempat (Jumat pagi WIB), seiring dengan meroketnya angka inflasi AS dalam 40 tahun.
Mengutip Antara, Jumat, 11 Februari 2022, kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April di divisi Comex New York Exchange, terdongkrak 80 sen atau kurang dari 0,1 persen menjadi USD1.837,40 per ons.Emas berjangka memperpanjang kenaikannya untuk sesi kelima berturut-turut sejak November 2021.
Wall Street Tersungkur, Dow Jones Jatuh 526 Poin | Equity World
"Lingkungan suku bunga yang meningkat tidak menekan pasar emas," kata Direktur perdagangan logam di High Ridge Futures David Megger.
Adapun indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya tergelincir ke level terendah satu minggu, membuat emas lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.
Meski dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi, kenaikan suku bunga yang dihasilkan akan meningkatkan peluang memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil.
Indeks harga konsumen AS melonjak 7,5 persen dalam 12 bulan hingga Januari. Hal ini membuat The Fed berencana melakukan pengetatan moneter.
Di sisi lain, imbal hasil obligasi pemerintah AS 10-tahun yang dijadikan acuan melampaui 2,0 persen untuk pertama kalinya dalam 2,5 tahun.
"Saya kira dengan pelaku pasar yang sekarang memperkirakan enam kenaikan suku bunga tahun ini, ada beberapa kekhawatiran bahwa hal itu mungkin berdampak pada pertumbuhan ekonomi di masa mendatang, dan itu mendukung harga emas," kata analis UBS Giovanni Staunovo.