Return to site

Equity World | Karena Amerika dan China, Harga Emas Kembali Merana

Equity World | Karena Amerika dan China, Harga Emas Kembali Merana

Equity World | Sinar emas terus memudar. Kebijakan ketat suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) dan kenaikan kasus Covid-19 di China menjadi penyebabnya.

Pada perdagangan Selasa (22/11/2022) pukul 06: 18 WIB, harga emas dunia di pasar spot berada di US$ 1.737,22 per troy ons. Harga emas melandai 0,04%.

Dengan pelemahan hari ini maka harga emas sudah melemah selama sepekan terakhir.

Dalam sepekan, harga emas ambruk 2,3% secara point to point. Dalam sebulan, harga emas masih menguat 4,9% sementara dalam setahun jatuh 3,8%.

"Kondisi makro ekonomi saat ini masih mendorong kenaikan suku bunga. Hal ini tentu saja berdampak buruk ke pergerakan emas," tutur analis dari TIAA Bank, Chris Gaffney, dikutip dari Reuters.

Pelaku pasar tengah menunggu risalah pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) Oktober lalu yang akan dirilis pada Rabu (16/11/2022).

Risalah tersebut diharapkan bisa memberikan sinyal yang lebih jelas mengenai kebijakan suku bunga acuan The Fed ke depan.

Ekspektasi pasar kini menunjukkan The Fed hanya akan menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 bps pada Desember. Namun, sebagian dari pelaku pasar juga melihat ada kemungkinan jika The Fed mengerek kembali suku bunga acuan sebesar 75 bps.

"Mungkin kita akan emas kembali ke bawah US$ 1.700 karena emas kemungkinan akan terus melemah," tutur analis TD Securities Bart Melek.

Gaffney juga mengingatkan kenaikan kasus Covid-19 di China. Pada Minggu (20/11/2022), China melaporkan tambahan kasus sebanyak 26.824 kasus infeksi lokal. Beijing juga melaporkan kasus kematian pertamanya akibat Covid-19. Kasus kematian tersebut adalah yang pertama kali terjadi sejak Mei 2022.

"China adalah pasar utama dari logam mulia. Jika mereka terus memberlakukan kebijakan lockdown maka akan memberatkan pergerakan emas karena makin belanja dan investasi masyarakat China akan terus melemah," tutur Gaffney.