Equity World | Menguat Sih Tapi Belum Impas, Emas Masih Amblas 4,6% Sebulan
Equity World | Emas menguat tipis. Namun, harganya kini terlempar dari level psikologis US$1.700. Pada perdagangan Kamis (15/9/2022) pukul 06: 47 WIB, harga emas dunia di pasar spot berada di US$ 1.697,15 per troy ons. Harga emas menguat 0,08%.
Penguatan harga emas pada pagi hari ini memutus tren negatif emas yang berlangsung pada Selasa dan Rabu pekan ini. Pada perdagangan Rabu (14/9/2022), harga emas melemah 0,34% ke posisi US$ 1.695, 80 per troy ons. Pelemahan kemarin menyeret harga emas ke bawah level US$ 1.700 per troy ons untuk pertama kalinya sejak 2 September 2022.
Dalam sepekan, harga emas sudah melemah 0,59% secara point to point. Dalam sebulan, harga emas masih amblas 4,6% sementara dalam setahun anjlok 5,3%.
Analis dari Kinesis Money Carlo Alberto De Casa mengatakan pelemahan emas kemarin terjadi karena reaksi berlebihan pasar. Emas kemudian menguat tipis pada pagi hari ini karena status emas sebagai aset aman.
"Anjloknya harga emas pada Selasa mungkin karena reaksi berlebihan pasar. Tentu saja emas akan melemah karena kenaikan suku bunga tetapi pasar melihat masih ada risiko ke depan dan emas bisa menjadi alternatif sebagai aset aman," tutur De Casa, seperti dikutip dari Reuters.
Seperti diketahui, Inflasi AS mencapai 8,3% (year on year/yoy) pada Agustus 2022. Inflasi memang melandai dibandingkan Juli (8,5%) tetapi di atas ekspektasi pasar (8,1%).
Dengan inflasi yang masih tinggi, bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) diperkirakan akan memberlakukan kebijakan agresif dalam waktu lama. The Fed sendiri akan menentukan kebijakan moneternya pada pekan depan.
Kenaikan suku bunga agresif dikhawatirkan membuat ekonomi AS limbung dan jatuh ke resesi. Emas pun merupakan aset aman saat kondisi perekonomian memburuk.
"Emas kemungkinan akan stabil di harga yang sekarang. Pasar masih menerka-nerja dampak inflasi. Level emas yang sekarang mungkin ada di kisaran US$ 1.700," tutur Edward Moya, analis dari OANDA.