Equity World | Pasar Asia Pasifik Bergerak Tipis Jelang Rilis Data Ekonomi Tiongkok
Equity World | Saham di Asia Pasifik bergerak tipis pada pembukaan perdagangan Selasa (15/11) menjelang rilis serangkaian data ekonomi dari Tiongkok, dan setelah pertemuan antara Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dan Presiden Tiongkok Xi Jinping.
Di Australia, S&P/ ASX 200 tergelincir secara fraksional. Kospi Korea Selatan beringsut lebih tinggi sebesar 0,15%.
Nikkei 225 di Jepang sedikit lebih rendah. Ekonomi Jepang secara tak terduga mengalami kontraksi pada kuartal III-2002, ditunjukkan data resmi.
Sementara itu, pemerintah Tiongkok akan melaporkan data produksi industri dan penjualan ritel.
Indeks saham utama AS ditutup lebih rendah semalam setelah sesi volatil, dengan Dow Jones Industrial Average tergelincir 211,16 poin, atau 0,6%, menjadi 33.536,70. S&P 500 turun 0,89% menjadi 3.957,25, dan Nasdaq Composite yang padat teknologi kehilangan 1,12% menjadi 11.196,22.
Bank Sentral Australia Isyaratkan Kenaikan Suku Bunga
Bank sentral Australia (RBA) mengisyaratkan kenaikan suku bunga lebih lanjut dan mungkin lebih besar ke depan dalam upayanya untuk menjinakkan tekanan inflasi, menurut risalah yang dirilis dari pertemuan terakhirnya.
“Dewan sepakat tentang pentingnya mengembalikan inflasi ke target dan berharap untuk menaikkan suku bunga lebih lanjut selama periode mendatang,” katanya dalam rilis resmi, Selasa.
Bank sentral itu telah mempertimbangkan untuk menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin (bps), tetapi melihat kasus yang lebih kuat untuk menaikkan suku bunga sebesar 25 bps, katanya.
Suku bunga yang lebih tinggi akan menjadi bagian dari upaya yang lebih luas untuk membangun keseimbangan permintaan dan penawaran yang lebih berkelanjutan dalam ekonomi Australia, kata RBA. Pihaknya menambahkan anggota tidak mengesampingkan kemungkinan kembali ke kenaikan yang lebih besar jika diperlukan.
Ekonomi Jepang Berkontraksi
Perekonomian Jepang secara tak terduga mengalami kontraksi pada kuartal III-2022 dari tahun lalu, ditunjukkan oleh perkiraan awal pemerintah.
Produk domestik bruto (PDB) Jepang menyusut 1,2% pada kuartal Juli hingga September dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, meleset dari perkiraan pertumbuhan 1,1% dalam jajak pendapat Reuters.
Komentar Brainard
S&P 500 rebound dari posisi terendahnya dan imbal hasil (yield) Treasury turun dari level tertingginya di pagi hari setelah Wakil Ketua Fed Lael Brainard mengatakan mungkin “segera” tepat untuk memperlambat laju kenaikan suku bunga, dalam percakapan dengan Bloomberg News.
S&P 500 terakhir hanya turun 0,1% setelah turun lebih dari 0,7% pada satu titik pada Senin (14/11). Yield Treasury tenor 10 tahun adalah 5 basis poin (bps) lebih tinggi menjadi 3,878% setelah diperdagangkan setinggi sekitar 3,90% sebelumnya.
“Saya pikir yang benar-benar penting untuk ditekankan adalah kami telah melakukan banyak hal, tetapi kami memiliki pekerjaan tambahan untuk dilakukan baik dalam menaikkan suku bunga maupun mempertahankan pengendalian untuk menurunkan inflasi hingga 2% dari waktu ke waktu,” tambah Brainard.
Komentar Waller untuk Pasar
Gubernur Fed Chirstopher Waller mengatakan bahwa, sementara bank sentral dapat menaikkan suku bunga pada kecepatan yang lebih lambat bulan depan, ini tidak boleh ditafsirkan sebagai tanda pelunakan dalam perjuangannya menurunkan inflasi.
“Berhenti memperhatikan kecepatan dan mulai memperhatikan di mana titik akhir akan berada. Sampai kita menurunkan inflasi, titik akhir itu masih jauh di luar sana,” kata Waller, Minggu.
Awal bulan ini, The Fed menaikkan suku bunga sebesar 75 bps ke level tertinggi sejak 2008.