Return to site

Equity World | Pemilik Emas Jaga Jantung Anda, Ada Kabar Penting Hari Ini!

Equity World | Pemilik Emas Jaga Jantung Anda, Ada Kabar Penting Hari Ini!

Equity World | Harga emas terus bersinar. Pada perdagangan Selasa (117/2023) harga emas di pasar spot ditutup di posisi US$ 1.931,99 per troy ons. Harganya menguat 0,36%.

Penguatan kemarin memperpanjang tren positif emas yang menguat sejak Jumat pekan lalu. Dalam tiga hari perdagangan, harga emas sudah melambung 1,15%.

Harga emas masih menguat pada pagi hari ini. Pada perdagangan Rabu (12/7/2023) pukul 06:05 WIB, harga emas di pasar spot ada di posisi US$ 1.932,79. Harganya menguat tipis 0,04%.

Emas terus bersinar karena pelaku pasar berekspektasi jika inflasi Amerika Serikat (AS) akan turun signifikan pada Juni 2023. Konsensus pasar memperkirakan inflasi akan melandai ke 3,1% (year on year/yoy) pada Juni dari 4% (yoy) pada Mei.

AS akan mengumumkan data inflasi untuk Juni pada Rabu hari ini atau Rabu malam waktu Indonesia.

Dengan inflasi yang melandai maka bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) akan melonggarkan kebijakan moneternya.

CMEFedWatchTool memperkirakan 93% kemungkinan The Fed menaikkan suku bunga acuan sebesar 25% pada bulan ini.

Harga emas juga terbantu dengan pernyataan Presiden The Fed Atalanta Raphael Bostic yang mengatakan The Fed akan lebih bersabar.

Bila inflasi melandai maka ada harapan jika The Fed juga tidak segalak sebelumnya.

Kondisi ini akan membuat dolar AS melemah dan imbal hasil surat utang pemerintah AS melandai. Kedua faktor akan menguntungkan emas.

Dolar AS yang melemah membuat emas lebih murah sehingga semakin gampang dibeli.

Emas juga tidak menawarkan imbal hasil sehingga emas menjadi lebih menarik jika saingannya yakni surat utang AS terus melandai imbal hasilnya.

"Jika inflasi melandai maka itu akan menjadi penopang positif emas dan harganya bisa menembus US$ 1.950 per troy ons. Saya kira emas tidak akan sampai terjun ke bawah US$ 1.900 kalaupun inflasi AS lebih kencang dari ekspektasi," tutur analis OANDA, Edward Moya, dikutip dari Reuters.

Dia menambahkan jika kemudian The Fed menaikkan suku bunga karena inflasi AS maka kencang maka hal itu tetap berdampak positif ke emas. Pasalnya, suku bunga yang ketat akan membuat ekonomi AS terus tertekan dan ini membuat The Fed mengerem kebijakan hawkishnya.

"Kenaikan suku bunga tidak akan mampu membuat emas jatuh seperti sebelumnya tetapi mungkin akan membunuh ekonomi AS. Pada akhirnya ini tetap mendukung emas," imbuh Moya.