Equity World | Saham Asia-Pasifik Bersiap Untuk Awal yang Lebih Rendah
Equity World | Saham-saham di Asia-Pasifik tampaknya bersiap untuk memulai yang lebih rendah pada hari Rabu (15/6/2022). Menyusul kerugian semalam di Wall Street karena S&P 500 jatuh lebih dalam ke wilayah pasar bearish. Investor di kawasan ini juga akan menantikan rilis data ekonomi TIongkok yang diharapkan hari ini.
Bursa Berjanka menunjuk ke pembukaan yang lebih rendah untuk saham Jepang, dengan kontrak berjangka Nikkei di Chicago di 26.47. Sedangkan di Osaka berada di 26.420, lebih rendah dari penutupan terakhir Nikkei 225 di 26.629,86.
Saham Australia juga tampak siap untuk dibuka lebih rendah, dengan kontrak berjangka SPI di 6.637, melawan penutupan terakhir S&P/ASX 200 di 6.686.
Sejumlah data ekonomi Tiongkok, termasuk produksi industri dan penjualan ritel untuk Mei, akan dirilis pada hari Rabu.
Semalam di Wall Street, S&P 500 jatuh lebih dalam ke wilayah bearish, turun 0,38% menjadi 3.735,48. Dow Jones Industrial Average turun 151,91 poin, atau 0,5%, menjadi 30.364,83. Nasdaq Composite yang berteknologi tinggi mengungguli, naik 0,18% menjadi sekitar 10.828,35.
Pergerakan di Amerika Serikat terjadi ketika imbal hasil US Treasury naik lagi karena investor mengantisipasi kebijakan pengetatan yang lebih agresif dari Federal Reserve, yang akan mengumumkan keputusan suku bunga terbaru Rabu malam di Amerika Serikat.
Benchmark hasil Treasury 10-tahun terakhir berada di 3,47%, sedangkan tingkat 2-tahun berada di 3,43%. Hasil bergerak berbanding terbalik dengan harga. Kurva imbal hasil Treasury 2-tahun dan 10-tahun secara singkat terbalik baru-baru ini. Karena posisi investor untuk pengetatan kebijakan moneter yang berpotensi agresif untuk menjinakkan inflasi.
Inversi kurva imbal hasil dipantau secara ketat oleh para trader dan sering dipandang sebagai indikator potensi resesi di masa depan.