Equity World | Sinyal Baik Buat IHSG, Bursa Asia Cerah!
Equity World | Jakarta, Mayoritas bursa Asia-Pasifik dibuka menguat pada perdagangan Senin (16/1/2023), di mana investor bersiap untuk memantau rilis data penting pada pekan ini.
Hanya indeks Nikkei 225 Jepang yang dibuka di zona merah pada hari ini, yakni merosot 1,08% per pukul 07:00 WIB.
Sedangkan sisanya dibuka di zona hijau. Per pukul 08:30 WIB, indeks Hang Seng Hong Kong dibuka menguat 0,37%, Shanghai Composite China naik 0,1%, Straits Times Singapura bertambah 0,4%, ASX 200 Australia menanjak 0,59%, dan KOSPI Korea Selatan terapresiasi 0,2%.
Dari Jepang, data inflasi berdasarkan producer price index (PPI) atau Indeks Harga Produsen (IHP) periode Desember 2022 tercatat naik menjadi 10,2% secara tahunan (year-on-year/yoy), menjadi yang tertinggi dalam 42 tahun terakhir.
Kenaikan ini terjadi karena produsen lokal di Jepang terus dihadapi oleh biaya impor yang tinggi dan mata uang yen yang masih melemah.
Sedangkan secara bulanan (month-to-month/mtm), IHP Negeri Matahari Terbit tersebut justru melandai menjadi 0,5% pada Desember 2022, dari sebelumnya sebesar 0,8% di November 2022.
Kenaikan IHP terutama didorong oleh volatilitas baru dalam harga komoditas global, yang meningkat pada Desember 2022 karena ekspektasi pemulihan permintaan di pasar utama sekaligus importir utama yakni China.
Pada pekan ini, pelaku pasar di Asia-Pasifik bakal memantau rilis data penting di kawasan tersebut, seperti data produksi industrial China, pertumbuhan ekonomi atau produk domestik bruto (PDB) China periode kuartal IV-2022, dan kebijakan moneter terbaru bank sentral Jepang (Bank of Japan/BOJ).
Pelaku pasar di Asia-Pasifik bakal memantau rilis data tersebut secara cermat, terutama data pertumbuhan ekonomi China yang diprediksi akan tumbuh seiring dibukanya pembatasan terkait Covid-19 dan penghapusan kebijakan nol-Covid.
Bursa Asia-Pasifik cenderung mengikuti pergerakan Wall Street yang kembali menguat pada perdagangan akhir pekan lalu.
Pada Jumat akhir pekan lalu, indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup menguat 0,33%, S&P 500 bertambah 0,4%, dan Nasdaq Composite berakhir terapresiasi 0,71%.
Wall Street tertopang kenaikan saham JPMorgan Chase dan saham bank lain menyusul hasil kinerja kuartalan yang meningkat.
JPMorgan Chase & Co dan Bank of America Corp mengalahkan perkiraan pendapatan triwulanan. Sementara laba triwulanan Wells Fargo & Co dan Citigroup Inc jatuh jauh dari perkiraan.
Bank-bank terbesar Wall Street menimbun lebih banyak dana untuk mempersiapkan kemungkinan resesi dan melaporkan hasil perbankan investasi yang lemah sambil menunjukkan kehati-hatian tentang perkiraan pertumbuhan pendapatan. Mereka mengatakan bunga yang lebih tinggi membantu meningkatkan keuntungan.
Ahli strategi mengatakan investor akan mengawasi panduan lebih lanjut dari eksekutif perusahaan dalam beberapa minggu mendatang.
"Ini telah mengalihkan fokus investor kembali ke pendapatan emiten," kata Peter Tuz, presiden Chase Investment Counsel di Charlottesville, Virginia seperti dikutip Reuters.
Di lain sisi, pendapatan tahunan dari perusahaan S&P 500 diperkirakan turun 2,2% untuk kuartal terakhir 2022, menurut data Refinitiv.
Di lain sisi, pada Jumat pekan lalu, survei sentimen konsumen dari University of Michigan tercatat turun menjadi 4%, menjadi penurunan bulanan ketiga berturut-turut dan level terendah sejak April 2021.
Survei ini cenderung mengikuti inflasi pada Desember 2022, yang juga turun 0,1% pada Desember 2022, meningkatkan harapan bahwa bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) dapat segera memperlambat kenaikan suku bunga.