Return to site

Equity World | Wall Street Ditutup Mayoritas Merah, Saham Netflix Anjlok 35 Persen

Equity World | Wall Street Ditutup Mayoritas Merah, Saham Netflix Anjlok 35 Persen

Equity World | Bursa saham Amerika Serikat atau Wall Street ditutup mayoritas merah pada perdagangan, Rabu (20/4/2022) waktu setempat. Saat ini, para investor masih mencermati laporan kuartalan perusahaan. Equity World | Saham Asia Pasifik Naik, Investor Cermati Covid-19 di Tiongkok Dow Jones Industrial Average (DJIA) menguat 0,71 persen atau naik 249,5 poin. Sementata S&P 500 melemah 0,06 persen, dan Nasdaq Komposit turun 1,2 persen. Pelemahan Nasdaq didorong oleh penurunan harga saham Netflix 35 persen setelah perusahaan melaporkan hasil kuartalannya, dimana Netflix kehilangan 200.000 pelanggan dan merupakan kerugian dari sisi pelanggan dalam 10 tahun terakhir. Bukan hanya Netflix, saham perusahaan layanan streaming lainnya seperti Disney juga ambles 5,6 persen, Roku anjlok 6,2 persen, demikian juga dengan Warner Bros. Doscovery dan Paramount juga ambles masing–masing 6 persen dan 8,6 persen. Penurunan ini juga manjadi kekhawatiran bagi investor untuk mengoleksi saham – saham teknologi sebelum rilis laporan pendapatan. Menyusul saham layanan streaming, perusahaan milik miliarder Elon Musk, Tesla yang melaporkan kinerjanya pada penutupan perdagangan, juga ambles 5 persen, demikian juga dengan Amazon dan Salesforce yang masing-masing kehilangan lebih dari 2 persen. Di sisi lain, Procter & Gamble naik 2,7 persen yang mendorong kenaikan DJIA. Demikian juga denan IBM, dan komponen DJIA lainnya yang melonjak lebih dari 7,1 persen. "Perusahaan sejauh ini menyoroti permintaan yang kuat di seluruh industri, terlepas dari tekanan inflasi dan rantai pasokan. Meskipun kami memperkirakan tahun ini akan terus bergejolak, kekuatan pendapatan dan sentimen bearish adalah latar belakang yang sangat bagus untuk jangka pendek,” kata kata Ross Mayfield, analis strategi investasi di Baird melansir CNBC. Menurut FactSet, sekitar 12 persen dari perusahaan S&P 500 telah melaporkan pendapatan kuartal pertama sejauh ini, dengan 80 persen diantaranya diluar ekspektasi analis. dari nama-nama tersebut mengalahkan ekspektasi analis,. Namun kisah nyata di balik reaksi hangat pasar selama pendapatan sejauh ini adalah kurangnya panduan perusahaan. Di luar laporan pendapatan kuartalan perusahaan, investor juga mencermati imbal hasil Treasury AS 10 tahun, yang menyentuh 2,94 persen, atau merupakan level tertinggi sejak akhir 2018, pada hari Selasa. "Pasar kemungkinan telah memperkirakan kenaikan suku bunga di masa depan, inflasi kemungkinan mendekati puncaknya dan saya pikir ada beberapa sentimen positif di sekitar musim pendapatan, kata Sylvia Jablonski, CEO dan kepala investasi di Defiance ETFs.