Equity World | Wall Street Turun Dibayangi Kontraksi Ekonomi AS
Equity World | Wall Street turun di awal perdagangan hari ini. Indeks utama Wall Street turun setelah laporan pertumbuhan ekonomi kuartal kedua Amerika Serikat (AS) yang minus.
Kamis (28/7) pukul 21.27 WIB, Dow Jones Industrial Average turun 0,65% ke 31.989. Indeks S&P 500 melemah 0,61% ke 3.998. Sedangkan Nasdaq Composite merosot 1,18% ke 11.895.
Kekhawatiran inflasi yang tidak terkendali dan pengetatan kebijakan moneter yang agresif menggigit pertumbuhan ekonomi AS. Produk domestik bruto (PDB) AS turun 0,9% secara tahunan di kuartal kedua. Angka ini lebih buruk ketimbang survei Reuters yang memperkirakan pertumbuhan ekonomi AS bisa naik 0,5%.
"Saya tidak tahu apakah data hari ini akan mengubah narasi di sekitar pasar secara luar biasa, kami hanya tidak akan merasa bersemangat seperti kemarin," kata Art Hogan, kepala strategi pasar di B. Riley kepada Reuters.
Penurunan pertumbuhan selama dua kuartal berturut-turut secara tradisional dianggap sebagai resesi. Tetapi kelompok riset swasta yang menjadi penengah resmi resesi AS malah melihat berbagai indikator, termasuk pekerjaan dan pengeluaran.
Kekhawatiran resesi menghantam saham Meta Platforms Inc yang turun 4,2% dalam perdagangan premarket. Meta Platforms Inc membukukan penurunan pendapatan kuartalan pertama kalinya.
Harga saham Qualcomm Inc turun 2,5% setelah memperingatkan bahwa kondisi ekonomi yang sulit dan perlambatan permintaan smartphone dapat memukul bisnis chip handset andalannya.
Nasdaq mencatat kenaikan persentase harian terbesar sejak April 2020 pada hari Rabu setelah Federal Reserve AS menaikkan suku bunga 75 bps seperti yang diharapkan. Komentar Gubernur Fed Jerome Powell meredakan kekhawatiran investor tentang laju kenaikan suku bunga.
Siklus pengetatan bank sentral AS telah memukul saham-saham berkapitalisasi besar karena arus kas masa depan yang menjadi tumpuan valuasi perusahaan-perusahaan ini didiskon besar-besaran saat suku bunga naik.