Return to site

Equityworld Futures | Bursa Asia Kurang Kompak Pagi, tapi Nikkei Melonjak 1% Lebih

Equityworld Futures | Bursa Asia dibuka beragam dengan mayoritas melemah pada perdagangan Senin (6/9/2021) awal pekan ini, menyusul data pekerjaan Amerika Serikat (AS) yang dirilis pada Jumat (3/9/2021) pekan lalu yang hasilnya jauh dari ekspektasi pasar.

Indeks Nikkei Jepang dibuka melonjak 1,42% dan Shanghai Composite China dibuka naik tipis 0,9%.

Data Laporan Pekerjaan AS Mengecewakan, Dua Indeks Wall Street Melemah | Equityworld Futures

Sementara untuk indeks Hang Seng Hong Kong dibuka turun tipis 0,05%, Straits Times Singapura melemah 0,23%, dan KOSPI Korea Selatan terkoreksi 0,32%.

Indeks Nikkei Jepang kembali melesat pada awal perdagangan hari ini, karena investor di Jepang masih meresopons dari pernyataan Perdana Menteri (PM) Jepang, Yoshihide Suga yang tidak akan kembali mencalonkan diri dalam pemilihan umum (pemilu) mendatang.

Di lain sisi, investor akan mengamati pergerakan pasar saham di Thailand pada hari ini, setelah perdana menteri negara itu dan beberapa menteri kabinet lainnya selamat dari mosi tidak percaya di parlemen selama akhir pekan, sebagaimana yang dilaporkan oleh Reuters.

Bursa Asia juga cenderung mengikuti pergerakan bursa saham AS, Wall Street yang ditutup beragam dengan mayoritas melemah pada perdagangan Jumat pekan lalu, setelah rilis data pekerjaan Amerika Serikat (AS) periode Agustus, di mana hasilnya jauh dari ekspektasi pasar.

Alhasil, tiga indeks utama di Wall Street ditutup beragam, namun dua indeks mengalami pelemahan. Dow Jones ditutup melemah 0,21% ke level 35.369,09 dan S&P 500 turun tipis 0,03% ke posisi 4.535,43. Namun untuk Nasdaq Composite masih menguat 0,21% ke level 15.363,52.

Data pekerjaan AS yang dirilis Jumat pekan lalu jauh di bawah ekspektasi, di mana slip gaji per Agustus tercatat bertambah 235.000. Ekonom dalam polling Dow Jones sebelumnya memprediksi angka 720.000. Angka itu jauh dari capaian Juli yang mencapai 1,05 juta slip gaji.

"Angka penggajian yang rendah pagi ini sangat menghantui outlook tapering karena hanya 235 ribu posisi pekerjaan dibuka pada Agustus, yang sepertinya akan membuat The Fed menahan diri dan memperpanjang rencana tapering," tutur Chris Zaccarelli, Kepala Investasi Independent Advisor Alliance seperti dikutip CNBC International.

Jika penyebaran virus Covid-19 varian delta berlanjut dan memperburuk perekonomian, maka bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) berpeluang memundurkan jadwal tapering (pengurangan pembelian obligasi di pasar sekunder).

Berlanjut pada pekan ini, investor akan kembali memantau data klaim tunjangan pengangguran mingguan yang akan dirilis Kamis pekan ini, karena akan menjadi acuan bagi The Fed untuk mempercepat atau memperlambat kebijakan tapering.

Ketua The Fed, Jerome Powell sebelumnya telah menegaskan bahwa program pengurangan (tapering) pembelian obligasi di pasar baru akan dimulai setelah data tenaga kerja menguat.