Return to site

PT Equity World | Hore! IHSG Benar-benar Ngegas Pagi Ini, Ini Pemicunya

PT Equity World | Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat 0,21% ke level 6.175,42 pada perdagangan Kamis (30/9/2021).

Pada 09.05 WIB, IHSG masih bergerak di zona hijau dengan apresiasi 0,83%. Tercatat sebanyak 219 saham menguat, 121 melemah dan sisanya 190 stagnan.

IHSG Langsung Ngebut, Rupiah Masih Tersendat | PT Equity World

Nilai transaksi di awal perdagangan cukup besar mencapai Rp 2,83 triliun dengan asing mencatatkan net buy sebesar Rp 128,99 miliar.

Saham yang banyak dikoleksi asing adalah dua saham big cap yakni PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan nilai transaksi beli bersih masing-masing Rp 110,8 miliar dan Rp 31,1 miliar.

Sementara itu saham yang terafiliasi dengan pengusaha kondang Harry Tanoesoedibjo yakni PT Bank MNC International Tbk (BABP) serta PT MNC Vision Networks Tbk (IPTV) keduanya dilepas asing masing-masing sebesar Rp 6,7 miliar dan Rp 3,1 miliar.

Untuk perdagangan hari ini, sentimen yang berpeluang untuk menggerakkan pasar antara lain rilis data ekonomi global hingga perkembangan kasus gagal bayar bunga obligasi pengembang properti raksasa China Evergrande.

Biro Statistik Nasional (National Bureau Statistic/NBS) melaporkan data aktivitas manufaktur China yang tercermin pada Indeks Manajer Pembelian (Purchasing Manager's Index/PMI) periode September 2021 mengalami kontraksi ke angka 49,6, dari sebelumnya pada Agustus lalu di angka 50,1.

Namun, data PMI Jasa China periode September mengalami ekspansi ke angka 53,2, dari sebelumnya pada Agustus lalu di angka 47,5.

Purchasing Managers' Index (PMI) menggunakan angka 50 menjadi ambang batas. Di atas 50 artinya ekspansi, sementara di bawahnya berarti kontraksi.

PMI manufaktur Negeri Tirai Bambu sudah mengalami penurunan dalam 6 bulan beruntun, kali terakhir mencatat kenaikan pada Maret lalu, dengan angka indeks saat itu sebesar 51,9.

Hal ini tentunya akan berdampak negatif ke pasar finansial global. Kecemasan akan pelambatan ekonomi China akan kembali muncul.

Sebelumnya, Ekonom dari Goldman Sachs memangkas proyeksi produk domestik bruto (PDB) China di tahun ini menjadi 7,8% dari sebelumnya 8,4%. Pemangkasan tersebut cukup tajam, sebab China dikatakan akan menghadapi tantangan dari pembatasan konsumsi energi.

"Kendala pertumbuhan yang relatif baru berasal dari peningkatan regulasi untuk target konsumsi dan intensitas energi yang ramah lingkungan," kata ekonom Goldman Sachs dalam sebuah laporan yang dikutip CNBC International.

Sementara itu, investor di China saat ini masih menanti rilis data PMI manufaktur periode September 2021 versi Caixin/Markit.

Investor di Asia juga akan memantau perkembangan masalah keuangan China Evergrande, setelah Reuters melaporkan bahwa beberapa pemegang obligasi tidak menerima pembayaran kupon jatuh tempo pada Rabu kemarin.