Return to site

PT Equityworld | Corona Merajalela, Bursa Saham Asia Merah Merona!

PT Equityworld | Corona Merajalela, Bursa Saham Asia Merah Merona!

PT Equityworld | Corona Merajalela, Bursa Saham Asia Merah Merona!

PT Equityworld | Bursa saham Asia bergerak melemah hari ini. Kecemasan terhadap penyebaran virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19) membuat investor tidak berani masuk ke instrumen berisiko.

"Investor dihadapkan kepada dua sentimen yaitu harapan akan kehadiran vaksin dan realitas ekonomi," ujar Stephen Innes, Global Market Strategist di Axi, seperti dikutip dari Reuters.

Vaksin anti-virus corona memang sudah tiba. Sejumlah negara seperti Amerika Serikat (AS) dan Inggris sudah memulai proses vaksinasi massal.

Namun vaksinasi harus bertahap, tidak bisa seluruh penduduk bumi mendapatkan sekaligus. Sembari menunggu vaksin dinikmati oleh mayoritas masyarakat, pandemi virus corona tetap menjadi risiko besar yang membayangi perekonomian dunia, termasuk Asia.

Di Korea Selatan, pemerintah memutuskan untuk kembali menutup aktivitas belajar-mengajar di sekolah di wilayah Kota Seoul dan sekitarnya. Siswa kembali melakukan belajar jarak jauh setidaknya sampai akhir bulan ini.

Bursa Saham Asia Dibuka Lebih Tinggi | PT Equityworld


"Pemerintah tidak akan ragu menaikkan status ke Fase III (paling ketat) jika memang diharuskan. Ini tergantung masukan dari kementerian terkait, pemerintah daerah, dan para ahli," tegas Chung Sye-kyun, Perdana Menteri Korea Selatan, seperti dikutip dari Reuters.

Kemarin, Korea Disease Control and Prevention Agency (KDCA) mengumumkan ada 718 kasus baru di Negeri Ginseng. Turun dibandingkan hari sebelumnya yang menebus rekor kasus harian tertinggi yaitu 1.030. Kini total pasien positif corona di Korea Selatan berjumlah 43.484 orang, di mana 587 di antaranya meninggal dunia.

Sementara di Jepang, Perdana Menteri Yoshihide Suga memutuskan untuk menunda promosi pariwisata. Penundaan ini akan berlangsung hingga 11 Januari 2021.

"Kami akan menerapkan kebijakan untuk meredam penyebaran virus lebih lanjut hingga Tahun Baru untuk mengurangi beban fasilitas kesehatan. Sebaiknya semua orang lebih tenang saat libur Tahun Baru," kata Suga dalam rapat kabinet, seperti dikutip dari Reuters.

Sabtu pekan lalu, pasien positif corona di Negeri Matahari Terbit bertambah lebih dari 3.000 orang. Ini adalah rekor kasus harian tertinggi.

Suasana yang penuh keprihatinan jelang musim liburan Hari Natal dan Tahun Baru ini membuat investor berpikir ulang untuk bermain 'menyerang'. Dalam kondisi yang serba tidak pasti, memang yang terbaik adalah bermain defensif, cari aman saja.