Return to site

Equity World | Bursa Asia Melemah Tertekan Kebijakan The Fed

Equity World | Bursa Asia Melemah Tertekan Kebijakan The Fed

Equity World | Saham Asia melemah pada Kamis (18/8/2022). Hal itu sejalan dengan Wall Street yang terkoreksi akibat prospek suku bunga Federal Reserve (The Fed).

The Fed diproyeksi mengambil kebijakan kurang agresif dalam penetapan suku bunga Amerika Serikat (AS). Proyeksi tersebut muncul setelah bank sentra tersebut menerbitkan risalah terbaru yang menunjukkan arah kenaikan suku bunga yang stabil ke depan.

Indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang (.MIAPJ0000PUS) turun 0,22%, setelah saham AS mengakhiri sesi sebelumnya dengan kerugian ringan. Padahal indeks saham tersebut naik 1,3% sejauh bulan ini.

Indeks Hang Seng Hong Kong (.HSI) turun 0,45%, sementara blue chip China CSI300 (.CSI300) turun 0,33%.

Risalah Federal Reserve untuk pertemuan Juli menunjukkan arah kebijakan dalam mengurangi laju kenaikan suku bunga di masa depan. Hal itu sejalan dengan perlambatan inflasi dan adanya "sedikit bukti" bahwa tekanan mereda.

Investor menafsirkan risalah sebagai tanda siklus pengetatan AS kurang agresif dari perkiraan. Tetapi menunjukkan The Fed berkomitmen untuk menaikkan suku bunga sampai harga terkendali.

"Saham bergejolak karena para pedagang menilai risalah pertemuan Fed terbaru, yang menunjukkan bahwa bank sentral akan melanjutkan kampanye kenaikan agresif sampai dapat menjinakkan inflasi," tulis analis Ord Minnett dalam sebuah catatan kepada Reuters, Kamis (18/8/2022).

Pada saat yang sama, lanjut Ord Minnet, The Fed mengindikasikan segera memperlambat kecepatan pengetatan moneter. Bank sentral itu juga mengakui keadaan ekonomi dan risiko pertumbuhan produk domestik bruto yang melambat

Di sisi lain, indeks dolar AS, yang mengukur dolar terhadap sekeranjang enam mata uang utama, naik sekitar 0,8% minggu ini -- mengerem pelemahan yang dimulai sekitar sebulan lalu.

"Dolar AS kembali ke taktik reli ... dan melakukannya dengan beberapa kekuatan, membuat kenaikan minggu ini cukup besar," tulis analis CBA.

"Ekonomi dunia secara luas terlihat menjadi tempat pertumbuhan yang lebih lambat, mendukung greenback.," lanjutnya.

Pada hari Rabu, Dow Jones Industrial Average (.DJI) turun 0,5% menjadi 33.980,32, S&P 500 (.SPX) kehilangan 0,72% menjadi 4.274,04 dan Nasdaq Composite (.IXIC) turun 1,25% menjadi 12.938,12.

Dolar naik 0,04% terhadap yen menjadi 135,06. Masih jauh dari level tertinggi tahun ini di 139,39 pada 14 Juli.

Minyak mentah AS turun 0,64% menjadi USD87,53 per barel. Minyak mentah Brent turun 0,52% menjadi USD93,16 per barel. Sementara emas sedikit lebih tingg dan spot emas diperdagangkan pada USD1763.4532 per ounce.