Return to site

Equity World | 'Provokasi' Pelosi, 5 Raksasa China Mau Keluar Wall Street

Equity World | 'Provokasi' Pelosi, 5 Raksasa China Mau Keluar Wall Street

Equity World | Tensi geopolitik antara Amerika Serikat (AS) dan China kembali memanas setelah kedatangan Ketua DPR AS, Nancy Pelosi ke Taiwan.

Lima perusahaan raksasa China memutuskan untuk hengkang (delisting) dari bursa saham New York, AS (New York Stock Exchange/NYSE) atau Wall Street. Dua di antaranya adalah produsen minyak terbesar Negeri Tirai Bambu, Sinopec dan PetroChina.

Dalam pernyataan terpisah yang dilansir AFP, Jumat (12/8), Sinopec dan PetroChina akan mengajukan "penghapusan daftar saham secara sukarela" atas saham mereka di Amerika Serikat (AS).

Pada hari yang sama, Aluminium Corporation of China (Chalco), China Life Insurance dan anak perusahaan Sinopec yang berbasis di Shanghai, juga mengumumkan langkah serupa.

Rencana delisting datang di tengah ketegangan antara Beijing dan Washington meningkat menyusul kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi pekan lalu ke Taiwan.

Beijing menentang keras kunjungan itu dan mengadakan latihan militer yang belum pernah terjadi sebelumnya di sekitar pulau yang memiliki pemerintahan sendiri itu.

China juga menangguhkan kerja sama dengan AS dalam berbagai sektor, termasuk yang terkait dengan perubahan iklim hingga memerangi penyelundup narkoba.

Kelima perusahaan tersebut termasuk dalam daftar perusahaan yang diterbitkan oleh Komisi Sekuritas dan Bursa AS yang menghadapi delisting dari Wall Street jika tidak mematuhi persyaratan audit baru.

Kelima perusahaan memperkirakan penghentian perdagangan sahamdi NYSE mulai awal September 2022.

Persyaratan baru mulai berlaku akhir tahun lalu, saat otoritas China menyatakan keberatan terkait perusahaan yang berbasis di China yang terdaftar di Amerika Serikat.

Regulator sekuritas China menyatakan langkah delisting itu dilakukan oleh kelima perusahaan "di luar pertimbangan bisnis mereka sendiri".

Namun, regulator menyatakan delisting tidak akan mempengaruhi kelanjutan penggunaan pasar modal domestik dan asing untuk pembiayaan dan pengembangan perusahaan.