Equity World | Harga Emas Dunia Terjun Bebas, Sekarang Dibanderol Segini
Equity World | Jakarta Harga emas jatuh pada perdagangan Rabu (Kamis waktu Jakarta). Harga emas dunia anjlok dibebani oleh kenaikan imbal hasil obligasi Amerika Serikat (AS), sementara investor menantikan data inflasi dan pertemuan kebijakan Bank Sentral AS, Federal Reserve (The Fed) minggu depan untuk kejelasan lebih lanjut tentang jalur suku bunga.
Dikutip dari CNBC, Kamis (8/6/2023), harga emas di pasar spot terakhir turun 1,15 persen menjadi USD 1.940,2676 per ons. Sedangkan harga emas berjangka AS turun 1,2 persen menjadi USD 1.958,40.
Imbal hasil Treasury 10-tahun benchmark AS naik ke level tertinggi lebih dari satu minggu. Indeks dolar stabil terhadap para pesaingnya.
“Hasil tetap relatif tinggi menjaga sedikit tekanan di pasar emas,” kata Direktur Perdagangan Logam High Ridge Futures, David Meger.
“Jelas inflasi masih menjadi titik fokus utama pasar ini. Pada titik ini harapannya adalah bahwa Fed akan berhenti sejenak. Namun, jika angka inflasi tersebut tetap sangat tinggi, Anda bisa melihat pergeseran prospek," lanjut dia.
Laporan inflasi AS untuk bulan Mei, yang akan dirilis pada 13 Juni, menjelang pertemuan The Fed, akan memberi investor lebih banyak kejelasan tentang kesehatan ekonomi terbesar di dunia itu.
Ekonomi AS
Perekonomian AS kuat di tengah kuatnya belanja konsumen tetapi beberapa area melambat, kata Menteri Keuangan AS Janet Yellen, menambahkan bahwa dia mengharapkan kemajuan berkelanjutan dalam menurunkan inflasi selama dua tahun ke depan.
The Fed tidak akan menaikkan suku bunga untuk pertama kalinya dalam lebih dari setahun pada pertemuan 13-14 Juni, menurut ekonom yang disurvei oleh Reuters.
Harga emas sangat sensitif terhadap kenaikan suku bunga AS, karena ini meningkatkan biaya peluang memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.
Analis Senior Kitco Jim Wyckoff menyatakan data dari China menunjukkan ekspor menyusut jauh lebih cepat dari yang diharapkan pada bulan Mei, mengisyaratkan perlambatan ekonomi global yang dapat mengurangi permintaan logam mulia seperti emas.