Equity World | Harga Emas Pegadaian Naik, Pekan Depan Bisa Makin Tinggi
Equity World | Harga emas batangan yang dijual di Pegadaian naik pada Minggu (18/12/2022), pekan depan harganya bisa lebih tinggi lagi. Sebab, harga emas dunia diperkirakan akan naik.
Naik turunnya harga logam mulia batangan di dalam negeri dipengaruhi oleh emas dunia. Pergerakannya biasanya searah, tetapi terkadang juga bisa berlawan sebab ada faktor lain yang mempengaruhi yakni nilai tukar rupiah serta supply-demand.
Pegadaian menjual 3 jenis emas Antam dan emas UBS berbagai ukuran/satuan. Emas Antam tipe standar dengan berat 1 gram hari ini dibanderol Rp 1.043.000/batang, naik Rp 8.000 dari Sabtu kemarin.
Pegadaian menjual emas Antam standar mulai ukuran 0,5 gram hingga 1.000 gram.
Kemudian Antam retro dengan berat yang sama dibanderol Rp 1.003.000/batang, naik Rp 9.000.
Emas Antam Retro adalah emas kemasan lama di mana keping emas dan sertifikatnya terpisah. Emas Antam Retro kali terakhir diproduksi pada 2018, dan tersedia mulai satuan 0,5 gram hingga 100 gram.
Ada lagi Antam batik, emas paling mahal yang dijual Pegadaian, tetapi hanya tersedia hanya ukuran 0,5 gram, 1 dan 8 gram saja. Ukuran 1 gram dijual Rp 1.199.000/batang naik Rp 9.000.
Terakhir emas UBS yang tersedia mulai ukuran 0,5 gram hingga 1.000 gram, ukuran 1 gram dijual Rp 1 juta/batang juga naik Rp 9.000.
Harga emas dunia di pekan ini tercatat turun tipis 0,24% ke US$ 1.792/troy ons, tetapi di pekan depan diprediksi akan naik.
Hasil survei Kitco terhadap 20 analis di Wall Street menunjukkan sebanyak 9 orang memprediksi harga emas akan naik., sementara 5 analis melihat ada risiko penurunan dan sisanya netral.
Sementara survei yang dilakukan terhadap pelaku pasar dengan 772 responden menunjukkan 57% memprediksi emas akan naik, 26% turun dan sisanya netral.
Jika prediksi tersebut benar, maka harga emas batangan di dalam negeri juga berpeluang naik selama nilai tukar rupiah tidak menguat tajam. Pergerakan kurs rupiah juga berperan terhadap harga emas batangan, sebab emas dunia dibanderol dengan dolar AS.
Ketika emas dunia naik dan nilai tukar rupiah tetap, maka harga emas dunia akan menjadi lebih mahal ketika dikonversi dari the greenback menjadi Mata Uang Garuda.
Sebaliknya ketika emas naik dan nilai tukar rupiah menguat, maka ketika dikonversi ke rupiah harganya tentunya akan lebih rendah ketimbang ketika rupiah tidak mengalami penguatan.