Equity World | Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street anjlok pada perdagangan Senin, 7 Maret 2022 dan menyusul penurunan wall street selama empat minggu berturut-turut.
Wall street yang tertekan ini seiring investor semakin khawatir harga energi yang lebih tinggi imbas konflik Rusia-Ukraina akan memperlambat ekonomi dan meningkatkan inflasi.
Wall Street Merosot Tertekan Lonjakan Harga Minyak, Dow Jones Ambruk 797 Poin | Equity World
Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones melemah 797,42 poin menjadi 32.817,38. Hal itu seiring koreksi yang terjadi di saham American Express merosot hampir 8 persen. Indeks S&P 500 susut hampir tiga persen menjadi 4.201,09, dan berada di wilayah koreksi. Indeks Nasdaq tergelincir 3,6 persen menjadi 12.830,96 dan sekarang berada di wilayah koreksi.
Seiring berlanjutnya perang Rusia-Ukraina, investor memantau potensi konsekuensi ekonomi dari gangguan pasokan energi global.
"Akibatnya stagflasi dengan cepat menjadi fokus utama dalam strategi portofolio,” ujar Chief Investment Strategist Leuthold Group, Jim Paulsen dilansir dari CNBC, Selasa (8/3/2022).
Ia menambahkan, pertumbuhan yang lebih lambat dan inflasi yang lebih persisten mendorong ketakutan dan tindakan investor.
Di sisi lain, harga minyak menguat. Harga minyak sempat sentuh level tertinggi sejak 2008 di tengah perang yang sedang berlangsung antara Rusia dan Ukraina.
Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) mencapai USD 130 per barel, kemudian ditutup naik 3,2 persen menjadi USD 119,40. Harga minyak Brent bertambah menjadi USD 139,13 per barel, tertinggi sejak Juli 2008, dan ditutup ke posisi USD 123,21.