Return to site

Equity World | Wall Street Futures Jeblok Lagi, Analis Tak Heran!

Equity World | Wall Street Futures Jeblok Lagi, Analis Tak Heran!

Equity World | Indeks saham berjangka (futures) Amerika Serikat (AS) kembali merosot pada perdagangan Kamis (29/9/2022). Aset-aset berisiko memang sedang sulit menguat, sebab dibayangi isu resesi.

Indeks Dow Jones dan S&P 500 futures turun masing-masing 0,7%, sementara Nasdaq merosot 0,9%.

"Jika pasar menunjukkan sinyal negatif hari ini, tidak positif, itu tidak akan mengejutkan saya," kata Liz Ann Sonders, kepala strategi investasi di Charles Schwab, sebagaimana dilansir CNBC International.

Indeks saham berjangka (futures) Amerika Serikat (AS) kembali merosot pada perdagangan Kamis (29/9/2022). Aset-aset berisiko memang sedang sulit menguat, sebab dibayangi isu resesi.

Indeks Dow Jones dan S&P 500 futures turun masing-masing 0,7%, sementara Nasdaq merosot 0,9%.

"Jika pasar menunjukkan sinyal negatif hari ini, tidak positif, itu tidak akan mengejutkan saya," kata Liz Ann Sonders, kepala strategi investasi di Charles Schwab, sebagaimana dilansir CNBC International.

Kemarin bursa saham AS (Wall Street) sukses mencatat penguatan, tetapi menurut Sonders kenaikan tersebut akibat beberapa investor masuk ke pasar setelah beberapa emiten mengalami sangat oversold.

Kenaikan bursa saham tersebut juga terjadi setelah bank sentral Inggris (Bank of England/BoE) mengumumkan pembelian obligasi pemerintah jangka panjang guna meredam kenaikan yield dan jebloknya nilai tukar poundsterling.

Artinya, BoE kembali melakukan quantitative easing (QE), dan dikonfirmasi nilainya sebesar GBP 65 miliar.

Pasar awalnya menyambut baik keputusan tersebut, QE memang bisa mengerek kenaikan bursa saham.

Tetapi kini pasar menjadi bingung, sebab kebijakan tersebut tentunya berbalik dengan langkah BoE menaikkan suku bunga dengan agresif guna meredam inflasi.

Selain itu, survei dari Reuters menunjukkan bank sentral AS (The Fed) akan semakin agresif menaikkan suku bunga, dan 'penderitaan' yang lebih besar akan datang.

Sebanyak 59 dari 83 ekonom yang disurvei Reuters memperkirakan The Fed akan kembali menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin pada November. Kemudian, di Desember, The Fed diperkirakan akan menaikkan lagi sebesar 50 basis poin menjadi 4,25% - 4,5%.

Jika sesuai prediksi, maka suku bunga The Fed akan berada di level tertinggi sejak awal 2008, atau sebelum krisis finansial global.