Equity World | Wall Street "Hijau" berkat Kesepakatan Plafon Utang AS
Equity World | Bursa saham AS atau Wall Street berakhir mayoritas di zona hijau pada penutupan perdagangan Selasa (30/5/2023) waktu setempat. Pergerakan harga saham dibayangi oleh kesepakatan pemerintah dengan DPR untuk menaikkan pagu utang AS.
Dow Jones Industrial Average (DJIA) berakhir merah karena investor mempertimbangkan kemungkinan kongres meloloskan kesepakatan tentatif untuk menaikkan plafon utang AS. Indeks yang berisi 30 saham itu kehilangan 50,56 poin atau 0,15 persen, dan berakhir di level 33.042,78.
Sementra itu, S&P 500 menguat tipis 0,002 persen dan berakhir pada level 4.205,52 setelah indeks bergerak cenderung stabil. Nasdaq Komposit naik 0,32 persen dan berakhir pada posisi 13.017,43.
Presiden AS Joe Biden dan Ketua DPR AS Kevin McCarthy mencapai kesepakatan untuk menaikkan pagu utang untuk menghindari gagal bayar selama akhir pekan. Keputusan tersebut dilakukan dengan melakukan pemungutan suaran paling cepat hari Rabu ini.
Dukungan baik dari Republik maupun Demokrat diperlukan agar RUU yang diusulkan itu bisa segera disahkan.
Perjanjian tersebut muncul hanya beberapa hari sebelum apa yang disebut tanggal X pada hari Senin, yang merupakan tanggal paling awal Departemen Keuangan memperkirakan AS bisa masuk dalam posisi gagal bayar atas kewajiban utang.
Negosiasi panjang antara Gedung Putih dan para pemimpin kongres menimbulkan kekhawatiran di kalangan investor bahwa default dapat terjadi. Terlepas dari kesepakatan tentatif, hambatan tetap ada dalam upaya pengesahan RUU negosiasi di DPR.
"Pasar akan semakin khawatir di penghujung hari, dan sebabnya, jelas soal plafon utang. Tapi saya pikir pasar adalah semacam penetapan harga dalam kesepakatan,” kata Chris Barto, analis investasi di Fort Pitt Capital mengutip CNBC.
Kekhawatiran atas potensi kenaikan suku bunga juga membebani sentimen investor. FedWatch CME Group memperkirakan terdapat peluang 68,8 persen dari kenaikan suku bunga Federal Reserve bulan depan.