Return to site

Equityworld Futures | Saham Asia Bergerak Melemah Pasca Rilis Beragam Data Ekonomi China

Equityworld Futures | Saham Asia Bergerak Melemah Pasca Rilis Beragam Data Ekonomi China

Equityworld Futures | Saham Asia Bergerak Melemah Pasca Rilis Beragam Data Ekonomi China

Equityworld Futures | Saham-saham di Asia Pasifik mayoritas beranjak melemah pada Senin (31/05) pagi dan investor mencerna kemungkinan perlambatan pemulihan ekonomi China dari COVID-19.

Pasar juga terus mengawasi kemungkinan isyarat pengurangan pembelian aset (tapering) yang disebabkan oleh tekanan harga dan menunggu rilis data ekonomi utama AS, termasuk IMP manufaktur Institute of Supply Management (ISM) yang akan dirilis pada hari Selasa, untuk mengukur pemulihan ekonomi.

Shanghai Composite China turun 0,20% di 3.593,61 pukul 10.42 WIB dan Shenzhen Component naik 0,47% di 14.923,33. Data yang dirilis menunjukkan indeks manajer pembelian (PMI) adalah 51 dan PMI non-manufaktur sebesar 55 untuk bulan Mei. Meskipun kedua angka tersebut tetap di atas angka 50 yang menunjukkan pertumbuhan, namun PMI manufaktur sedikit di bawah ekspektasi.

Yuan luar negeri turun setelah Sheng Songcheng, mantan direktur departemen statistik People’s Bank of China, mengatakan kenaikan yuan tidak akan bertahan, saat bank sentral itu mengatakan terpisah pada hari Minggu bahwa mata uangnya dapat terdepresiasi di masa depan.

Dari Indonesia, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,74% di 5.891,70 pukul 10.52 WIB.

Indeks Hang Seng Hong Kong melemah 0,53% di 28.981,62 pukul 10.46 WIB..

Nikkei 225 Jepang turun 1,02% di 28.853,50. Data yang dirilis sebelumnya mengatakan Produksi Industri untuk April tumbuh sebesar 2,5% bulan ke bulan, melampaui 1,7% di bulan Maret tetapi di bawah 4,1% dalam perkiraan yang disiapkan oleh Investing.com. Penjualan Ritel April juga meningkat sebesar 12,0% tahun ke tahun, tetapi di bawah 15,3% menurut perkiraan yang disiapkan oleh Investing.com.

KOSPI Korea Selatan turun 0,15% di 3.183,79 pukul 10.48 WIB..

Di Australia, ASX 200 turun tipis 0,09% di 7.172,90 dan investor menunggu keputusan kebijakan Reserve Bank of Australia, yang akan diumumkan pada hari Selasa.

Investor tetap khawatir bahwa pemulihan ekonomi yang tengah berlangsung dari COVID-19 dan langkah-langkah stimulus di seluruh dunia akan menyebabkan inflasi yang tak terkendali, yang akan memaksa bank sentral untuk mengurangi dukungan lebih awal dari yang diharapkan.

“Tampaknya ada lebih banyak sisi positif dari ketakutan inflasi di bulan-bulan mendatang karena efek dasar, dampak terlambat dari kenaikan harga komoditas dan ‘kemacetan’ yang terus berlanjut, tetapi sekarang ada beberapa tanda lagi bahwa itu akan (bersifat) sementara,” Shane Oliver, kepala strategi investasi dan kepala ekonom di AMP Capital, mengatakan dalam catatan.

Sejumlah pejabat Federal Reserve AS akan menyampaikan pendapatnya pada hari Rabu, termasuk Presiden Fed Philadelphia Patrick Harker, Presiden Fed Chicago Charles Evans, Presiden Fed Atlanta Raphael Bostic dan Presiden Fed Dallas Robert Kaplan. Ini adalah kesempatan terakhir bagi para pejabat untuk berbicara mengenai kebijakan jelang periode tenang mulai 5 Juni sebelum dimulainya pertemuan Fed berikutnya pada 16 Juni.

Terkait data, investor sekarang menunggu data AS untuk bulan Mei. Gaji pekerja non pertanian dan tingkat pengangguran akan diterbitkan pada hari Jumat.

Investor terus berspekulasi bahwa Fed hanya akan memulai pembicaraan tapering sampai perbaikan signifikan di pasar tenaga kerja.

"Pasar tenaga kerja masih akan dianggap jauh dari pemulihan ... menurut pendapat kami, data kemungkinan tidak meyakinkan Ketua Fed Powell bahwa kemajuan telah cukup substansial untuk mulai menandakan penurunan," ekonom Pasar NatWest Kevin Cummins mengatakan kepada Reuters.