Equityworld Futures | Wall Street kompak menguat pada akhir perdagangan Kamis (8/4), dengan S&P 500 mencetak rekor tertinggi didukung kenaikan saham teknologi yang dipicu oleh penurunan yield US Treasury menyusul data pasar tenaga kerja yang lebih lemah dari perkiraan.
Equityworld Futures | Indeks Dow Jones Industrial Average naik 57,31 poin atau 0,17% ke 33.503,57, S&P 500 naik 17,22 poin atau 0,42% ke 4.097,17 dan Nasdaq Composite naik 140,47 poin atau 1,03% ke 13.829,31.
Volume perdagangan saham di bursa AS mencapai 9,23 miliar saham dengan rata-rata 11,93 miliar dalam 20 hari perdagangan terakhir.
Mengutip Reuters, data klaim pengangguran awal mingguan menunjukkan kenaikan dua pekan berturut-turut, bertentangan dengan laporan penggajian baru-baru ini, dan menopang sikap kebijakan dovish Federal Reserve untuk mempertahankan suku bunga lebih rendah untuk periode yang substansial.
Gubernur Federal Reserve Jerome Powell mengisyaratkan bahwa bank sentral tidak akan mengurangi dukungan untuk ekonomi AS, mengatakan kenaikan harga yang diharapkan tahun ini kemungkinan akan bersifat sementara.
Data yang masih lemah membatu yield US Treasury 10 tahun jatuh ke level 1,624%, level terendah sejak 26 Maret.
"Wall Street menghargai pertumbuhan, itu tidak berarti nilai tidak akan pernah naik, mereka akan naik karena mereka memiliki prospek pertumbuhan yang lebih banyak daripada tetangga mereka, itulah yang menjadi dasar semua ini," kata Kim Forrest, kepala investasi di Bokeh Capital Partners di Pittsburgh seperti dikutip Reuters.
"Agak konyol bahwa imbal hasil obligasi mendahului inflasi yang melesat dan itu tidak terjadi, jadi teknologi hidup di lain hari."
Penurunan imbal hasil baru-baru ini telah membantu saham-saham dengan pertumbuhan tinggi seperti di sektor teknologi, sektor yang membukukan kenaikan terbesar sesi. Saham Mega cap seperti Apple, Microsoft dan Amazon adalah pendorong terbesar untuk S&P 500.
Saham Tesla Inc naik 1,91% atas proposal administrasi Joe Biden sebesar US$ 174 miliar untuk meningkatkan kendaraan listrik.
Saham AS dari Canopy Growth Corp turun 4,81% pada kesepakatan untuk membeli saingannya Supreme Cannabis Co Inc seharga C $ 323,3 juta ($ 256,9 juta), karena produsen ganja terbesar di dunia mendukung portofolionya untuk memanfaatkan lonjakan permintaan.
