Equity World | The Fed Masih Akan Hawkish, Wall Street Dibuka Merana Lagi
Equity World | Bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street kembali dibuka terkoreksi pada perdagangan Rabu (21/6/2023), di mana investor cenderung menimbang komentar terbaru ketua bank sentral AS tentang inflasi.
Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) dibuka melemah 0,29% ke posisi 33.954,809, S&P 500 terkoreksi 0,32% ke 4.374,51, dan Nasdaq Composite terdepresiasi 0,39% menjadi 13.613,78.
Saham FedEx ambles 2,4%, setelah raksasa ekspedisi tersebut membukukan pendapatan yang lebih lemah dari perkiraan untuk kuartal terakhir.
Sedangkan saham Winnebago ambrol lebih dari 5%, setelah saham pembuat motor tersebut melewatkan estimasi pendapatan kuartal ketiga.
Sementara untuk saham Tesla menguat 0,33, setelah sempat melesat 1,2% pada sesi pre-market. Cerahnya saham Tesla terjadi meski ada penurunan peringkat dari Barclays menjadi equal weight, dari sebelumnya overweight.
Investor cenderung menimbang komentar terbaru ketua bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) tentang inflasi.
Ketua The Fed, Jerome Powell mengatakan bahwa dia mengharapkan lebih banyak kenaikan suku bunga kedepan karena inflasi masih cukup tinggi dan juga masih cukup jauh dari target yang ditetapkan sebesar 2%.
"Tekanan inflasi terus tinggi dan proses menurunkan inflasi menjadi 2% masih jauh," katanya dalam sambutan yang disiapkan untuk dengar pendapat di depan Komite Jasa Keuangan DPR.
Komentar tersebut muncul setelah kesimpulan dari pertemuan pekan lalu ketika The Fed memutuskan untuk menahan suku bunga acuannya, setelah 10 kali kenaikan berturut-turut.
Namun, para pejabat The Fed mengindikasikan ada kemungkinan kenaikan dua kali lagi di akhir tahun ini.
"Hampir semua peserta FOMC memperkirakan akan tepat untuk menaikkan suku bunga sedikit lebih jauh pada akhir tahun ini," ujar Powell dihadapan Komite Jasa Keuangan DPR AS.
Pelaku pasar masih mengharapkan hanya satu kenaikan suku bunga sebesar 25 bp pada Juli mendatang oleh The Fed untuk sisa tahun ini.
Berdasarkan perangkat FedWatch milik CME Group, pasar kini melihat ada probabilitas sebesar 79,4% The Fed akan mengerek lagi suku bunga acuan sebesar 25 bp pada Juli mendatang. Sedangkan sisanya yakni sebesar 20,6% The Fed akan kembali menahan suku bunga.
Sementara itu, imbal hasil (yield) Treasury AS mengalami kenaikan saat Powell memberikan testimoninya terkait inflasi dan suku bunga dihadapan Kongres.
Pada pukul 20:54 WIB, yield Treasury AS acuan tenor 10 tahun naik 5,6 basis poin (bp) menjadi 3,783%.
Yield berlawanan arah dari harga, sehingga naiknya yield menunjukkan harga obligasi yang sedang melemah, demikian juga sebaliknya. Satuan penghitungan basis poin setara dengan 1/100 dari 1%.
Terlepas dari masih lesunya Wall Street pada hari ini, menurut Quincy Krosby, kepala strategi global untuk LPL Financial, mengatakan bahwa pasar saham sudah cukup jenuh beli (overbought) dan membutuhkan katalis positif yang kuat setelah kenaikan baru-baru ini.
"Pasar saham sudah mulai overbought, setelah kenaikan yang terjadi pada pekan lalu," kata Krosby, dikutip dari CNBC International.
"Dengan indeks S&P 500 dan Nasdaq bergerak lebih tinggi dan menembus level resistensi utama, didukung oleh volume yang lebih kuat dan partisipasi yang lebih luas, pasar mencapai level overbought jangka pendek pada Jumat lalu," ujarnya.